Konversi Limbah Sarung Tangan Lateks, Apakah bermanfaat ?

Sarung tangan lateks adalah salah satu limbah utama dari laboratorium maupun rumah sakit atau layanan Kesehatan lainnya. Jumlah limbah lateks dari lab atau rumah sakit bukan satu – satunya masalah yang kita miliki. Di Indonesia limbah lateks yang dihasilkan sebanyak 2.5 juta ton per tahun.

Pirolisis limbah sarung tangan lateks menjadi bahan bakar cair dilakukan tanpa dengan katalis pada 200C selama 2 jam, menghasilkan 15.9% produk cair, 45.35% produk gas dan 38.75% residu dari 2000gr limbah, dimana produk cair mengandung spesies koloid atau lilin. Produk cair hasil pirolisis terdiri atas 94.3 senyawa hidrokarbon dan 5.71% senyawa klorin. Produk cair pirolisis dari sarung tangan lateks memiliki penampilan yang buruk, cokelat kehitaman dan mengandung produk koloid. Teknik pemurnian yang dipilih dalam penelitian ini adalah filtrasi menggunakan zeolite teraktivasi dan distilasi.

Pirolisis bermanfaat untuk memperoleh bahan bakar alternatif dari limbah, cara ini juga sangat menjanjikan karena memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya pengurangan volume sampah yang signifikan. Keunggulan pirolisis dibandingkan dengan pembakaran yaitu dapat mereduksi gas buang hingga 20 kali lipat. Di sisi lain, produk pirolisis dapat dimanfaatkan lebih fleksibel dan penanganannya lebih mudah. Pirolisis menghasilkan produk padat, cair, dan gas pada saat yang sama.

Produk sarung tangan lateks banyak digunakan pada rumah sakit atau wilayah perindustrian, biasanya melindungi tangan dari infeksi bakteri atau mencegah terpapar dari hal lain. PT Globindo Mega Pratama sebagai distributor alat Kesehatan menjual berbagai macam alat kesehtan termasuk sarung tangan lateks dengan kualitas mutu yang terjamin. Berpengalaman lebih dari 5 tahun membuat PT Globindo Mega Pratama dipercaya di berbagai rumah sakit dan klinik. Didukung oleh tenaga kerja profesional menjadikan PT Globindo Mega Pratama tak kalah dengan distributor alkes lainnya.