401 Tinjau |
Untuk memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan RI, berbagai Rumah Sakit merencanakan pengembangan (CSSD) yang mengacu pada literatur, peraturan, pedoman dan standar dari Kemenkes RI serta mengacu pada analisis faktor internal dan eksternal di CSSD untuk mencapai CSSD yang ideal. Hasil analisis yang didapatkan dari beberapa rumah sakit adalah mempersiapkan unit CSSD tersendiri sejak dibangunnya rumah sakit tersebut. Selain itu, terdapat masalah alur distribusi barang kotor dan barang steril yang masih bercampur. Rencana pengembangan CSSD terbagi atas tiga tahap. Tahap pertama harus segera dilakukan karena berkaitan dengan akreditasi rumah sakit, yaitu pemisahan alur distribusi barang steril dengan barang kotor.
Tahap kedua adalah langkah – langkah pengembangan CSSD dengan kondisi CSSD masih berada di bawah unit OK, yaitu berkaitan dengan pengembangan SDM, pembaharuan sosialisasi SPO, peningkatan pemeliharaan mesin dan penerapan standar label alat. Sedangkan tahap ketiganya adalah langkah – langkah yang harus dilakukan apabila pengembangan CSSD menjadi unit sendiri, yaitu renovasi ruang OK dan CSSD untuk pemisahan distribusi barang steril dan barang kotor, perekrutan SDM dan menambah perlengkapan CSSD lainnya.
Fungsi dan kegiatan CSSD adalah menerima dan memilah bahan – bahan kotor yang digunakan di rumah sakit, menentukan barang yang akan digunakan Kembali atau dibuang, melaksanakan proses dekontaminasi atau disinfeksi sebelum proses sterilisasi, melaksanakan pembersihan khusus dari peralatan dan bahan – bahan, memeriksa dan menguji instrument, peralatan dan linen, merakit Kembali instrument, mengemas linen dan lain – lain, mengemas semua bahan – bahan untuk sterilisasi.
Adanya organisasi CSSD sendiri akan mempengaruhi tingkat kecepatan layanan, pengendalian infeksi – infeksi nosokomial, perkembangan ilmu dan juga teknologi pendekatan mutu serta efisiensi serta efektifitas. Setidaknya minimal ada lima orang yang menjabat di unti CSSD yaitu Kepala Unit CSSD, Penanggung Jawab administrasi, sub unit dekontaminasi, sterilisasi dan juga produksi, sub unit pengawasan mutu, pemeliharaan sarana dan peralatan K2 dan diklat serta sub unit distribusi. Untuk mendeteksi kegagalan sterilisasi, beberapa metode dapat dilakukan yaitu : autoclave tape dan tes bowie dick dan sebagainya.
PT Globindo Mega Pratama sebagai distributor dan supplier alat Kesehatan menjual berbagai produk sarung tangan dengan berbagai jenis dan fungsi yang berbeda. Kualitas dan mutu yang terjamin menjadikan PT Globindo Mega Pratama dipercaya di berbagai rumah sakit dan klinik sebagai customer setia. Didukung tenaga kerja yang profesional, PT Globindo Mega Pratama memberikan solusi terbaik pada setiap pelayanannya.