Endotracheal Tube, Intubasi Gold Standard dan Efeknya

304 Tinjau  | 

Endotracheal Tube, Intubasi Gold Standard dan Efeknya

Endotracheal tube adalah sebuah alat bantu pernapasan agar saluran pernapasan tetap terbuka. Sehingga oksigen bisa masuk ke paru – paru. Biasanya digunakan untuk pasien dengan penurunan tingkat kesadaran, gagal napas, dengan prosedur anastesi dan pembiusan. Intubasi endotrakeal merupakan standar untuk penanganan jalan napas. Prosedur ini dapat dilakukan pada sejumlah kasus pasien yang mengalami penyumbatan jalan napas, kehilangan reflek proteksi, menjaga paru – paru dari sekret agar tidak terjadi aspirasi dan pada segala jenis gagal napas. Tindakan intubasi endotrakeal selama anestesi umum berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan oksigen (O2) ke paru – paru dan sebagai saluran untuk obat – obatan anestesi yang mudah menguap. Tindakan ini seringkali menyebabkan trauma terhadap mukosa saluran napas atas, yang bermanifestasi sebagai gejala – gejala yang muncul pasca operasi.

Beberapa gejala yang dikeluhkan pasien antara lain adalah nyeri tenggorokan. Meskipun tidak sampai menyebabkan kecacatan, namun komplikasi ini dapat dirasakan sangat tidak nyaman dan bahkan bisa menimbulkan keluhan dari pasien terutama pasien yang one day one care. Gejala gejala tersebut, terjadi akibat iritasi local dan proses inflamasi pada mukosa saluran pernapasan atas.

Penyebab utama nyeri tenggorokan pasca operasi dengan anetesi umum intubasi endotrakeal trauma pada mukosa faringolaringeal karena tindakan laringoskopi dan pemasangan pipa endotrakeal sedangkan penyebab lain adalah pemasangan Nasogastric Tube (NGT).

Klasifikasi Nyeri Yang Diakibatkan

Berdasarkan klasifikasinya nyeri yang diakibatkan pemasangan endotracheal tube antara lain :

1.      Waktu durasi nyeri

a.      Nyeri akut : < 3 bulan, mendadak, akibat trauma atau inflamasi, tanda respon simpatis ; penderita anxietas, keluarga supportif

b.      Nyeri kronik : > 3 bulan, hilang timbul atau terus menerus. Tanda respon parasimpatis ; penderita depresi, keluarga Lelah.

2.      Berdasarkan Etiologi

a.      Nyeri nosiseptik : rangsangan timbul oleh mediator nyeri, seperti pada paska trauma operasi dan luka bakar

b.      Nyeri neuropatik : rangsangan oleh kerusakan saraf dan disfungsi saraf, seperti pada diabetes melitus (DM), herpes zoster

3.      Nyeri phantom ; nyeri dihubungkan dengan bagian tubuh yang hilang seperti diamputasi

4.      Berdasarkan area nyeri : nyeri kepala, leher/tenggorokan, dada, abdomen, punggung, pinggang bawah, pelvik, ekstremitas dan sebagainya.

PT Globindo Mega Pratama sebagai distributor alat kesehatan yang sudah berpengalaman selama lebih dari 5 tahun menyediakan Endotracheal Tube dengan standarisasi yang sudah teruji. Terbukti menjadi supplier di berbagai rumah sakit dan klinik.

Powered by MakeWebEasy.com
Website ini menggunakan kukis untuk pengalaman terbaik Anda, informasi lebih lanjut silakan kunjungi Kebijakan Privasi  dan  Kebijakan Kukis