484 Tinjau |
Cardiotocography atau yang sering disebut CTG adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui kontraksi rahim sekaligus detak jantung janin. Pemeriksaan menggunakan CTG ini biasa dilakukan pada akhir trisemester ketiga. Atau saat mendekati hari perkiraan lahir.
Dengan CTG ini dokter bisa melihat apakah detak jantung bayi masih dalam kondisi normal atau tidak. Apakah ada kontraksi rahim sebelum memasuki waktu yang paling tepat untuk melahirkan.
Karena akhir trisemester ketiga adalah waktu dimana kondisi ibu hamil perlu dipantau secara intensif. Memastikan bahwa ibu dan bayinya dalam keadaan baik-baik saja sebelum masa persalinan.
Fakta Lengkap Tentang Cardiotocography
Setelah mengetahui apa itu CTG, perlu kiranya membahas lebih lanjut tentang Cardiotocography ini. Berikut fakta CTG yang tidak banyak orang tahu :
1. Lebih dibutuhkan Oleh Ibu Hamil Penderita Diabetes
Perlu diketahui bahwa CTG adalah alat yang hanya digunakan untuk ibu hamil yang mengalami kondisi darurat. Seperti mengalami tekanan darah tinggi atau penyakit diabetes.
Dengan bantuan CTG dokter bisa melihat apakah janin yang ada di rahim dalam keadaan baik atau tidak. Jika keberadaan janin mengancam ibu dan janin itu sendiri, maka proses persalinan bisa dilakukan lebih cepat dari waktu perkiraan lahir.
2. Alat Ukur Bagi Kontraksi Palsu
Braxton hicks adalah kontraksi palsu yang terjadi sebelum waktu persalinan. Kontraksi palsu ini merupakan hal yang wajar bagi ibu hamil. Sebagai tanda bahwa rahim siap berkontraksi untuk proses persalinan.
Lalu apa fungsi Cardiotocography ini? Untuk memastikan apakah yang terjadi adalah kontraksi palsu atau kontraksi asli. Karena ada beberapa kasus dimana kontraksi asli terjadi secara dini yang mengharuskan bayi lahir secara prematur.
3. CTG Tidak Sama dengan USG
Jika mengatakan CTG sama dengan alat USG bukanlah hal yang tepat. Karena CTG berbeda dengan USG. Ultrasonografi atau USG memanfaatkan gelombang suara yang mampu memberikan hasil berupa gambar bayi pada layar monitor.
Sedangkan CTG berguna untuk menangkap gelombang dari pergerakan bayi dan detak jantung bayi. Berupa grafik yang langsung tercetak pada selembar kertas. Dari gambar grafik inilah dokter bisa melihat. Apakah kontraksi masih normal atau tidak.
4. Aman Untuk Ibu Hamil
Sekilas memang agak menakutkan untuk menjalani pemeriksaan dengan CTG ini. Tapi tak perlu khawatir. Karena pemeriksaan ini aman untuk ibu hamil meski agak sedikit merepotkan.
Ini dikarenakan ibu hamil dengan perut yang besar harus tidur terlentang. Dengan dipasang sabuk dan dua kepingan yang ditempatkan pada sisi kanan dan kiri parut. Pemeriksaan dilakukan selama kurang lebih 15 hingga 20 menit.
5. Sebagai Monitor Untuk Ibu Hamil
Tidak hanya ibu hamil dengan gangguan diabetes dan tekanan darah tinggi saja yang dilakukan pemeriksaan dengan CTG. Tapi juga ibu hamil dengan kondisi kegawatan lainnya.
Seperti pecah ketuban dini, gerak bayi yang lemah, posisi bayi sungsang, pendarahan selama kehamilan, ibu hamil dengan riwayat HIV, mengalami demmam tinggi saat kehamilan.
Dengan kondisi seperti ini, pemantauan dengan CTG adalah tindakan medis yang sangat tepat. Agar dokter bisa segera melakukan tindakan jika didapat hasil yang kurang baik pada ibu hamil.
Untuk memastikan mendapat alat CTG berkualitas tinggi, pastikan membelinya di PT Globindo Mega Pratama. Distributor alat kesehatan sekaligus jual alat CTG. Melayani berbagai kebutuhan alat kesehatan kualitas terbaik dengan tim yang telah bersertifikasi.
Dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, PT Globindo Mega Pratama memberikan kualitas terbaik dan dapat dikirim ke seluruh Indonesia. Jadi, pastikan distributor alat kesehatan dan alat CTG adalah PT Globindo Mega Pratama.